Jumat, 27 Agustus 2010

journey "gila" di wakatobi

this is a story of my journey to a beautiful island name WAKATOBI. it happened around a month ago. saya pertama kali mendengar pulau ini dari infotainment, dmana artis kita, Nadine Chandrawinata menceritakan pengalaman divingnya yang menakjubkan pada penonton. i thought " wow, where is this place? i have go there one day". dan masuklah "visiting wakatobi" ke dalam list resolusi 2010 ku. belakangan saya baru tahu, kl one of my friend, anti, berasal dari wakatobi. krn anti kebetulan mmg pengen ngejenguk neneknya, saya dan noe, a guy friend, nemenin anti 'pulang kampung'sekilas informasi, wakatobi ternyata bukan nama satu pulau, tapi beberapa pulau. pengambilan nama wakatobi diambil dari 4 pulau terbesarnya, Wangi-wangi (wanci), Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Pulau-pulau ini letaknya di Sulawesi Tenggara.

Let me introduce you to my travelmate,
anti
noe


ok, so lets start the journey with me..

-1st august

karena pertimbangan ingin lebih merasakan perjalanan dan menghemat biaya, kita memilih untuk naik kapal dari makassar ke bau-bau (kotamadya sulawesi tenggara). dengan berbekal masing-masing satu tas ransel dan tas berisi snack, kita memulai perjalanan kami.

suasana di pelabuhan tampak ramai. walaupun masih jam 4 pagi, segerombolan orang dengan dos-dos berat terlihat berdesak-desakan. setelah bersusah payah masuk kedalam kapal, mencari gerbong, melewati orang-orang yg tertidur dilantai kapal, akhirnya kita mendapatkan kamar kita.

kamar kita di kapal. saya dan anti main iphone.noe sibuk sendiri dengan kamera

kapal nya mulai berlayar sekitar jam 6-7 jam, we didnt really realize karena goyangannya tidak terlalu terasa,then we spend 12 hours on that ship. setelah berlabuh di bau-bau, kita langsung menaiki kapal kecil menuju pulau pertama, Wangi-wangi. sebenarya kita dilarang untuk naik kapal itu malam itu, karena ombak lagi kencang, tp tidak tau kita dapat kenekatan dari mana, we didnt care n continued.

Di kapal ini tersedia tempat tidur untuk penumpangnya. tapi keadaanya agak menyedihkan. mmm, let me correct, bukan tempat tidur, tapi semacam matras tipis. untuk satu papan lebar, ada dua row. jadi kl kita baring, kepala kita ketemuan sama kepalanya penumpang dari row yg satunya. tidak ada pembatas antara

Well, the person who worn us was right, ombaknya sangat kencang, kapalnya miringnya lumayan parah, tp i didnt care, i was too tired n sleepy,haha. saking kencangnya, ada beberapa yg muntah. saya tidak, karena minum antimo =)

-2nd august

setelah 10 jam perjalanan, sampailah kita ke wangi-wangi. kita disambut dengan hangat oleh keluarga anti, dibawa makan ikan yg super duper lezat zat. then we visited this resort, yg katanya paling terkenal di Wangi-wangi. it was beautiful. tadinya kita mo main banana boat, however we couldnt karena ombaknya masih kencang.

then we visited another beach. disini kita naik perahu katingting mini.

-3rd august

pagi-pagi kita sudah siap-siap ke pelabuhan untuk ke pulau ke tiga, Tomia. utnuk ke pulau ini, ada dua macam kapal yg bisa kita naiki, speedboat dan kapal kayu. tapi karena ombak masih kencang,kita hampir tidak dapat kapal karena tidak ada kapal yg berani berlayar saat itu. well luckly ada satu kapten "sinting" yg tetap mau berlayar dengan kapal kayunya. and yes, ombaknya kencang parah, karena masi siang, i couldnt sleep, dan terpaksa melihat aksi kapal ini melawan ombak. kita duduk diatap kapal, yang sisi sisinya cuma dihalangi kayu tipis. beberapa kali barang-barang kita hampir terjatuh ke laut karena kemiringan kapal. yup, it was scary, but still fun.

diatas atap kapal kayu yang tak beratap. panas mameeen

we needed 5 hours to arrive to Tomia. sekitar jam 2 siang, kita sampai disana. setelah menjenguk neneknya anti, kita langsung ke lokasi diving. after completing all diving equipments, we start looking for a good diving spot. dan akhrinya dapat satu, tapi lupa nama lokasi nya,hihihi.

di pelabuhan Pulau Tomia


tidak seperti my two friends yang memang anak pulau dan suka diving, i never dived before, i cant even swim! tapi karena ngebet pengen ikutan diving, i didnt say anything to the instructor,so he didnt explain anything to me. setelah noe dan anti nyemplung duluan, dengan refleks si instruktur memandangku dan dari pandangannya, he was saying "hey, its ur turn. get

down now" dan berdeguplah jantung ini tidak karuan. but i still didnt want to tell. i just stand up and step my feet to the edge of the boat and start praying sambil berdengung dikepala "gilaa, ini tas oksigen berat meen, spatu kodoknya juga tidak keren skalii!" dan ternginag lah suara instruktur berkata, "kaki kanan dulu yg masuk", saya baruuu saja mo ngebalas, "eh jangan dulu jangan dulu" tapi karena pipa oksigen yg sudah dluan masuk kemulutku dan menghambat pergerakan mulut dan suara ku, i couldnt say anything, until he pushed me into the sea.

sekali lagi, i never dived ever before, jadi saya belum terlalu ngerti bernapas pake pipa oksigennya, and i cant swim, walopun i got that fuckin pelampung, i still feel unsecure. sesaat setelah nyemplung ke laut, i was just panic, pipa oksigennya terlepas dari mulutku. i breath inside the water, air asin dengan leluasanya masuk kedalam lobang mulut dan hidung, all i can do was waive my hand. untungnya instructurnya sigap dan langsung menyelamatkan ku. sebenarnya saya tidak tenggelam sama skali, pelampungnya saat itu masi berangin, hanya karena panik i couldnt organize my head to be on the air, bego banget bukan? haha

dari kiri-kanan

noe,sudah lincah foto sendiri

anti, didalam air masih bisa gaya-gayaan

saya,masih berpegang erat sama instruktur

setelah kejadian 'mengerikan itu', akhirnya, masih didalm air, berpegangan sama instruktur, saya dengan jujur dan mantab berkata, "saya tidak bisa berenang", n he just laughed. *malu*

untunglah instruktur nya baik hati, dia kembali mengingatkan untuk bernapas dengan pipa oksigen melalui mulut, dan menemani ku berdiving ria, sementara noe dan anti sudah asyik berfoto-foto didalam laut.

sayangnya karena kita mulai divingnya agak telat, kita hanya bisa berada dalam laut kurang dari sejam. it was enough for me. karena kaget berlapis-lapis, i felt so exhausted. anyway, menurut orang-orang tomia, diantara 4 pulau wakatobi, diving di tomia yang paling asyik karena ikannya beragam dan cantik-cantik. tapi sayangnya lagi, karena ombaknya waktu itu masih belum stabil, kita tidak menemukan banyak ikan. terus di tomia juga ada resort eksklusif dan luar biasa mahal. namanya resort wakatobi. biasanya yg kesini turis non-lokal. jadi sudah masuk kedalam satu paket dengan penerbangan bali-resort wakatobi, diving, snorkling, penginapan bintang 5. dengar-dengar harganya sekitar 40 jutaan. *kl ukuran saya mah, harus puasa dan nabung 10 tahun untuk paket trip ini*

-4th august

pagi-pagi kita sudah siapkan diri dan bawaan kita untuk menuju ke pulau ketiga, Kaledupa. tp sebelum ke pelabuahan, kita menyempatkan diri untuk ke puncaknya tomia. dengan ojek, saya menikmati pemandangan hutan-hutan yang masih belum tersentuh dan aroma udara yang menyegarkan.

dari puncak, tampak jelas keseluruhan pulau tomia dan pulau kecil di sekelilingnya yang sepertinya tidak berpenghuni. dari sini, warna laut terlihat sangat alami dan bersih. biasanya kl sudah dapar pemandangan yang indah kayak gini, kita dengan kalap berfoto-foto, namun karena hujan mulai berjatuhan, niat foto-sampe-poge pun diurungkan.

dipelabuhan, speedboat sudah menunggu kedatangan kita dan siap untuk berangkat. berbeda dengan kapal kayu, dengan speedboat kita bisa sampai ke tempat tujuan lebih cepat. ombak waktu itu lagi baik hati, tidak banyak goyang, jadi kita bisa sampai tepat waktu di pulau kaledupa.

disini kita mulai panik karena tidak ada persiapan sama sekali (keluarganya anti tidak mengetahui kedatangan kita). we basiclly dont know where is the address of anti's family and to make it even worst, there were no signal, at all. kita sempet duduk dengan begonya dipelabuhan, sampe si mas tukang ojek dengan lembutnya nanyain mo kmana. anit yang saat itu hanya berbekal nama tantenya, dengan polos menyebut nama tantenya itu. untungnya ditempat ini sistem kekeluargaannya kental banget, sampe si tukang ojek tadi langsung ngangguk dan nawarin kita untuk diantar kesana. hoo thanks God.

Pulau Kaledupa

setelah menyusuri hutan yang agak terjal dan berlikaliku, akhirnya kita sampai di rumahnya yang kita maksud. dibandingkan dua pulau sebelumnya, pulai ini lebih tertinggal.

hari itu juga kita memutuskan untuk diving lagi. nah, untuk ke tempat diving yang bagus, kita harus nyerang pulau dulu. kali ini kita nyebrangnya naik perahu katingting. perahu ini agak mengerikan menurutku, karena sangat memetingkan keseimbangan. kl tidak seimbang, perahunya bisa kebalik. selama perjalanan, saya berusaha sebisa mungkin meminimalisasi pergerakan tubuh. i dont even dare to turn my head too much.

dalam perjalanan ini saya berkesempatan untuk melihat secara langsung perkampungan suku bajo. rumahnya kurang lebih seperti rumah kayu di kampung saya, hanya saja perkampungan ini letaknya di tengah laut. mata pencaharian penduduknya tentu saja nelayan.

singkat cerita, kita mendapatkan salah satu basecamp diving. after we registered ourselves, mas instrukturnya mulai menerangkan teknik-teknik menyelam. seharusnya, saya merasa aman sekarang karena sdh tau how to do what, but i was wrong. terlalu banyak yg dijelaskan membuatku stress! haha

selama dikapal menuju spot diving, saya terus mempraktekkan teknik yang sudah diajarkan, tp slalu adaaaa aja yg klupaan, mm dasar pikun. anyway, noe dapat giliran pertama nyemplung. dia ditemani dengan istruktur akhirnya muncul kembali 15 menit kemudian. dengan bangga dia blg kalo sampe kedalaman 10 meter dan bertemu ikan dalmation, ikan gelembung, terumbu karang warna warni. tidak mau kalah, saya mengajukan diri untuk myemplung berikutnya. walaupun masih ketakutan, i tried to manage my fears, n it worked out. tapi sayangnya, karena saat itu tiba2 saya mengalami gangguan di telinga, i only can make it sampe kedalaman 2 meter. tadinya mo dipaksain, tapi daripada gendang telinga saya pecah, saya sudahi saja lah.

berikutnya giliran anti. dia lebih hebat lagi, bisa sampai kedalaman 11 meter. mungkin karena sudah tau nikmatnya nyelam, si noe dan anti bahkan berencana untuk bikin diving license. saya tidak. mungkin konsentrasi untuk blajar berenang dulu aja deh.

keindahan bawah laut

kamu sirik? saya juga sirik..huff

hoo,this is why anti and noe are dying to have diving license

5th august

this were our last day at wakatobi. jadi pagi-pagi banget, kita sudah siap untuk kembali nyebrang ke pulau pertama, Wangi-wangi. kali ini kita naik speedboat lagi karena emang mo kejar pesawat kita yg berangkat jam 10. sesampainya di Wangi-wangi, kita langsung ke Bandara Matahora.

Bandara nya kecil, seluas satu ruangan belajar di sekolah pada umumnya. setelah menunggu 2 jam, akhirnya pesawatnya datang. perjalanan untuk ke Bau-bau ini sangat singkat, hanya memakan waktu 15 menit. Kita memang ngambil pesawat yang connect sama penerbangan ke Makassar, dan ternyata pesawat yang kita naiki tersebut yang akan terbang ke Makassar. kita hanya transit sekitar 5 menit di Bau-bau, dan pesawatnya siap terbang. Fyi, pesawatnya memang kecil, tapi sangat nyaman, ukuran kursi penumpangnya sebesar kursi penumpang VIP-nya Lion Air. Lama perjalanan Bau-bau ke Makassar adalah 45 menit.

Finally I'm back to Makassar. Something new. My tanned skin and a great memory of the adventure.

Sesampainya di rumah, Ibu sudah komat-kamit, menceritakan betapa khawatirnya dia selama perjalanan saya kesana karena ada kapal yang tenggelam di perairan Sulsel dan menewaskan 12 orang penumpangnya karena ombak yang kencang. BMG juga sudah memberikan kode merah di wilayah Wakatobi, yang artinya larangan untuk berlayar. That's why i call this trip, GILA.

but...fun =D